Nih Kemdikbud Ngotot Nilai Uan Untuk Lulus Snmptn
Nasir menyampaikan segera mengoreksi Peraturan Menristek-Dikti ihwal penerimaan mahasiswa baru. Sebab dalam peraturan ini, Nasir memutuskan bobot nilai unas dalam pertimbangan kelulusan SNM Perguruan Tinggi Negeri sebesar 10 persen. Pertimbangan lainnya dari nilai rapor semater I hingga V, catatan prestasi akademik lainnya, serta pertimbangan lain yang ditetapkan rektor.|
Alasan yang menjadi pertimbangan Kemendikbud tetap ngotot kepada Perguruan Tinggi Negeri adalah, mereka sudah terlanjur keluar uang besar untuk penyelenggaraan unas. Anggaran penyelenggaraan unas tahun ini hampir Rp 600 miliar. Kemudian Kemendikbud juga sudah terlanjur menyiapkan pelaksanaan unas dengan sistematis. Kemendikbud juga sudah terlanjur merekrut banyak elemen untuk menjadi panitia ujian tahunan itu.
Terkait pertemuan dengan unsur Kemendikbud Rabu nanti, Bambang menjelaskan posisi nilai unas dalam kelulusan SNM Perguruan Tinggi Negeri ketika ini mengambang lagi. Jika dalam pertemuan nanti terjadi deal antara Kemendikbud dengan panitia SNM PTN, tidak menutup kemungkinan nilai unas menjadi pertimbangan kelulusan SNM PTN.
Bambang meminta para siswa calon peserta unas untuk fokus berguru menuntaskan ujian. Dia berharap para siswa tidak terpengaruh dengan gosip atau kabar simpang siur posisi nilai unas dalam SNM PTN.
Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam membenarkan bakal ada pertemuan dengan jajaran panitia SNM Perguruan Tinggi Negeri Rabu depan. Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu menuturkan, pertemuan itu dilaksanakan untuk membahas teknis penyelenggaraan unas.
Diantaranya ialah rencana mempercepat pemindaian hasil unas sehingga mengejar deadline penetapan kelulusan SNM PTN. Seperti diketahui pengumuman kelulusan SNM Perguruan Tinggi Negeri dikeluarkan 9 Mei nanti.
Sedangkan pengumuman nilai unas dan kelulusan siswa dikeluarkan 18 Mei. "Kita berharap pemindaian LJK di Perguruan Tinggi Negeri dapat dipercepat. Sehingga nilainya dapat segera diketahui dan disampaikan ke panitia SNM PTN," katanya.
Alasan yang menjadi pertimbangan Kemendikbud tetap ngotot kepada Perguruan Tinggi Negeri adalah, mereka sudah terlanjur keluar uang besar untuk penyelenggaraan unas. Anggaran penyelenggaraan unas tahun ini hampir Rp 600 miliar. Kemudian Kemendikbud juga sudah terlanjur menyiapkan pelaksanaan unas dengan sistematis. Kemendikbud juga sudah terlanjur merekrut banyak elemen untuk menjadi panitia ujian tahunan itu.
Terkait pertemuan dengan unsur Kemendikbud Rabu nanti, Bambang menjelaskan posisi nilai unas dalam kelulusan SNM Perguruan Tinggi Negeri ketika ini mengambang lagi. Jika dalam pertemuan nanti terjadi deal antara Kemendikbud dengan panitia SNM PTN, tidak menutup kemungkinan nilai unas menjadi pertimbangan kelulusan SNM PTN.
Bambang meminta para siswa calon peserta unas untuk fokus berguru menuntaskan ujian. Dia berharap para siswa tidak terpengaruh dengan gosip atau kabar simpang siur posisi nilai unas dalam SNM PTN.
Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam membenarkan bakal ada pertemuan dengan jajaran panitia SNM Perguruan Tinggi Negeri Rabu depan. Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu menuturkan, pertemuan itu dilaksanakan untuk membahas teknis penyelenggaraan unas.
Diantaranya ialah rencana mempercepat pemindaian hasil unas sehingga mengejar deadline penetapan kelulusan SNM PTN. Seperti diketahui pengumuman kelulusan SNM Perguruan Tinggi Negeri dikeluarkan 9 Mei nanti.
Sedangkan pengumuman nilai unas dan kelulusan siswa dikeluarkan 18 Mei. "Kita berharap pemindaian LJK di Perguruan Tinggi Negeri dapat dipercepat. Sehingga nilainya dapat segera diketahui dan disampaikan ke panitia SNM PTN," katanya.
Related Posts