Nih Mengapa Anies Baswedan Dilengserkan?

Masih hangat rasanya kalau kita berbicara kasus reshuffle kabinet Kerja Jokowi beberapa hari yang lalu. Terutama pencopotan Anies Baswedan sebagai Mendikbud yang digantikan oleh Prof. Muhajir. Banyak neitezen kecewa dan tentu saja bertanya-tanya apa penyebab sehingga Anies Baswedan dipecat sebagai Mendikbud. 

Bicara kasus politik tentu tidak terlepas dari popularitas atau image pemerintah  atau kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Perlu kepercayaan masyarakat supaya pemerintahan sanggup berjalan maksimal, termasuk pula bagaimana supaya pemerintah dikala ini khususnya presiden Jokowi dipercaya kembali menduduki kembali Kursi presiden di tahun 2019 nanti.


Salah satu aktivitas pemerintah yang diunggulkan dalam bidang pendidikan ialah program Indonesia Pintar atau PIP, dimana seluruh tempat di nusantara dibagikan Kartu Indonesia Pintar kepada siswa kurang mampu. Nah berdasarkan pengamat pendidikan Indra Charismiadji, Anies Baswedan telah gagal dalam mengemban kiprah ini, yakni membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam waktu cepat padahal anggarannya memakan Triliunan rupiah.

"Sudah 20 bulan KIP belum jalan sebab kasus utamanya ada di data. Data di Dapodik  memang lengkap, tapi niscaya banyak yang tidak berhak mendapat dana KIP,”

Anies dianggap ragu menjalankan aktivitas KIP, sehingga peresapan anggaran dari aktivitas KIP ini sangat kecil. Presiden sendiri tampaknya tidak mau tahu, yang penting hasil tanpa mengetahui permasalahan pokok.

Indra menegaskan, Jokowi setiap blusukan ke tempat selalu mengecek realisasi KIP, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Di lapangan, katanya, realisasi KIS dan KKS memang baik. Sedangkan realisasi KIP masih minim. Dimana kita tahu, dikala kampanye presiden 2014 lalu, aktivitas Indonesia Pintar merupakan komitmen politik presiden kepada publik dikala itu.

Sementara itu pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan beropini lepas dari problem politik, pergantian menteri Pendidikan dan Kebudayaan guna untuk membenahi kasus pendidikan lebih substansial. Dikatakan Cecep, meskipun Anies berlatar belakang dunia pendidikan, tetapi programnya belum banyak menyentuh dunia pendidikan.

Pada masa kepemimpinan Anies, terjadi kontroversi terhadap penerapan kurikulum. Apalagi ketika ada keputusan mengembalikan ke kurikulum 2006, sempat menggegerkan banyak pihak. “Pemerintah harus teguh dengan aktivitas yang dirancang,” ujar Cecep.


Nah demikian mungkin penyebab Anies Baswedan dilengserkan dari bangku Mendikbud. Dan ini merupakan PR bagi menteri baru, dimana masih banyak aktivitas program pendidikan lain yang tidak kalah penting yang mesti diselesaikan.
Related Posts