15 Alasan Mengapa Full Day School Banyak Ditentang
Sejak tahun 2016 wacana pemberlakuan Full Day School (FDS) atau 5 hari sekolah dalam sepekan sudah dihembuskan pihak Kemdikbud. Pro kontra mewarnai wacana FDS secara nasional tersebut. Makin kencang sehabis Kemdikbud mengeluarkan Permendikbud nomor 23 tahun 2017 yang mengatur persoalan FDS tersebut. Kebanyakan pihak menolak dengan aneka macam alasan termasuk manusia pendidik. Nah berikut beberapa alasan mengapa FDS banyak ditolak oleh aneka macam kalangan
Full Day School |
Setelah menyimak bermacam-macam informasi, baik komentar, media, dan pendapat para ahli, sanggup saya simpulkan 15 alasan aktivitas Full Day School (FDS) ditentang banyak pihak, yakni:
1. FDS tidak didukung dengan pemberian derma yang cukup kepada sekolah, menyerupai penyediaan sarana olahraga, kesenian, keagamaan dan lain-lain.
2. Guru mustahil menunggui para siswanya alasannya yaitu memang tidak menguasai kegiatan di luar ilmunya, menyerupai mengaji, seni, olahraga dan lain-lain.
3. Sekolah tidak mempunyai uang untuk menyediakan makan siang bagi para siswa, guru, dan instruktur alasannya yaitu dana BOS dihentikan dipakai untuk kegiatan itu.
4. Uang saku para siswa SD dan Sekolah Menengah Pertama sangat terbatas, yakni berkisar 5000 - 10.000/ hari sehingga mereka akan kelaparan bila mesti pulang jam 4 sore.
5. Demografi bawah umur berasal dari perdesaan dan pedalaman sehingga orang tuanya akan kesulitan menjemput anak-anaknya.
6. Geografi bawah umur melintasi tempat berbahaya yang bisa mengancam keselamatan, menyerupai tempat hutan, sungai, daerah merah dan lain-lain.
7. Orang renta tidak bisa lagi melatih anak-anaknya bekerja, menyerupai jaga adiknya di rumah, jaga toko orang tuanya, membantu ke sawah dan lain-lain yang bahwasanya itu sangat mempunyai kegunaan untuk membentuk jiwa mandiri.
8. Hak sosialisasi bawah umur dengan sobat bermain sekampungnya hilang alasannya yaitu bawah umur berada di sekolah seharian.
9. Anak-anak tak lagi bisa mengikuti TPA, kursus, sekolah musik, sekolah sepak bola, bela diri dan lain-lain alasannya yaitu sudah kelelahan akhir seharian di sekolah.
10. Masjid, surau, madrasah, dan budaya kearifan lokal menjadi sepi, bahkan bisa mati, alasannya yaitu bawah umur sudah kelelahan sehabis seharian di sekolah.
11. Anak-anak guru yang masih balita menjadi tak terurus akhir orang tuanya pulang sore hari, bahkan petang.
12. FDS diduga melanggar UUGD alasannya yaitu mewajibkan guru berada di sekolah sampai 67,5 jam pelajaran di sekolah, sedangkan ketentuannya maksimal 40 jam pelajaran.
13. Guru bukan karyawan pabrik dan bukan pula robot, melainkan profesi yang berhadapan dengan pembentukan abjad bawah umur sebagai calon pemimpin sehingga memerlukan ilmu pedagogik.
14. Guru honorer tidak sanggup mencari perhiasan penghasilan alasannya yaitu seharian berada di sekolah tanpa perhiasan honor.
15. Kemampuan setiap sekolah dan guru berbeda-beda sehingga FDS mestinya tidak diberlakukan ke semua sekolah.
FDS memang berhasil baik diterapkan di beberapa sekolah swasta alasannya yaitu sekolah swasta boleh menarik iuran dari orang renta siswa. Jika menarik iuran dari orang renta siswa, sekolah negeri bisa dipidana.
FDS berhasil diterapkan di Sekolah Menengan Atas dan Sekolah Menengah kejuruan alasannya yaitu para siswanya sudah besar dan bisa menjaga diri.
FDS berhasil diterapkan di negara maju alasannya yaitu sarana dan prasarananya sangat memadai, serta didukung oleh transportasi dan keamanan yang sangat baik. Selain itu, jumlah siswa di setiap kelas pun relatif sedikit.
Guru tidak menentang aktivitas FDS, tetapi justru berusaha memperlihatkan citra potensi kegagalan di depan mata.
Jika memang FDS tetap akan diterapkan di semua SD dan Sekolah Menengah Pertama seluruh Indonesia, sebaiknya kita sediakan kendaraan yang baik sebelum menyuruh sopir untuk menjalankan mobilnya.
Oke demikian tadi mengapa FDS banyak ditolak dan ditentang oleh aneka macam kalangan masyarakat. Diambil dari FP: Guru Menulis
0 Response to "15 Alasan Mengapa Full Day School Banyak Ditentang"
Posting Komentar