Nih Derita Guru Di 2015 Dan Periode Dapodikdas

Menjadi seorang pendidik menuntut kesabaran ekstra. Baik saat menghadapi siswa di sekolah maupun saat dihadapkan dengan fakta tuntutan problem kesejahteraan. Memang sudah seharusnya menjadi pendidik ialah berasal dari panggilan hati. Namun suatu waktu tentu seorang guru juga mesti berfikir logis, hingga sejauh mana kesejahteraan yang beliau dapatkan selama menjadi guru. Berikut fakta faka yang admin blog himpun terkait penderitaan guru di tahun 2015 ini dan pasca adanya dapodikdas.


1. Pemotongan anggaran honor untuk honorer dalam BOS
        Pengurangan persentase honor untuk honorer dalam BOS 2015 ini tidak mengecewakan bikin manyun guru honorer murni yang diangkat oleh sekolah. Bagaimana tidak bila sebelumnya di tahun 2014 anggaran honor untuk honorer sebesar 20% maka di tahun 2015 di potong menjadi 15%. Entah bagaimana nanti di tahun 2016.

2. Semakin ketatnya pembayaran derma profesi Guru
        Di kala dapodikdas pembayaran derma profesi guru semakin ketat. Selain mengambil sumber data dari dapodik, guru juga wajib mengumpulkan berkas pendukung ibarat absen, surat pembagian kiprah mengajar dll. Kedua hal ini yang mebuat kadang pembayaran terhambat. Salah pengisian dapodik, sanggup berakibat derma tidak cair.

3. Berkurangnya kuota guru akseptor derma fungsional
Dari tahun ke tahun kuota derma fungsional terus dikurangi oleh Kemdikbud. Dengan alasan tiap tahun ada juga guru yang iku sertifikasi. Di tahun 2014 mendapatkan derma fungsional, di tahun 2015 belum tentu alasannya kuota berkurang drastis.

4. Kuota guru yang disertifikasi juga berkurang
Berdasarkan data dari PGRI guru yang belum disertifikasi berjumlah 1,4juta guru. Namun anehnya dari tahun ke tahun kuota peserta sergur dalam jabatan justru dikurangi. dari 150.000 ribu di 2014 menjadi hanya 60 ribu orang di 2015. Itupun masih tersisa sekitar 6000 bangku akhir persyaratan yang tidak memadai versi Kemdikbud

5. Dana BOS belum cair
Dari beberapa laporan dana BOS di lingkungan madrasah/Kemenag tahun 2015 ini belum ada yang cair. Ini tentu menghambat proses mencar ilmu mengajar. Bahkan ada Kepala Sekolah yang menjual sepeda motornya untuk menalangi biaya operasional sekolah.

6. Tidak ada pengangkatan CPNS Guru tahun 2015.
Berdasarkan gosip yang dihimpun, tahun 2015 ini tidak ada rencana pengangkatan CPNS guru. Baik dari deretan sisa honorer K2 maupun deretan umum. Makara bagi guru honorer tunda dulu impian untuk menjadi PNS di tahun ini.

Nah demikian tadi derita guru terupdate.... barangkali ada yang mau menambahkan?

0 Response to "Nih Derita Guru Di 2015 Dan Periode Dapodikdas"

Posting Komentar