Nih Ujicoba Sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer

Balitbang Kemdikbud baru-baru melncurkan aplikasi ujicoba sistem ujian nasional berbasis komputer (atau computer-based test (CBT). Sosialisasi awal dilaksanakan di kota Surabaya 30 September lalu. Sosialisasi dan pembinaan dihadiri kepala sekolah, perwakilan Kemenag, Dinas Pendidikan Surabaya, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur.

Peneliti Balitbang Kemendikbud Mahdiansyah menjelaskan, unas dikala ini masih menggunakan kertas dan pensil atau paper-based test (PBT). Jumlah butir soalnya pun tertentu. Nilainya juga dihitung secara manual. Semua berlangsung konvensional.

''Di sisi lain, ada tes yang modern. Yaitu, linear computer-based test (CBT) dan computerized adaptive test (CAT),'' kata Mahdiansyah dikala sosialisasi UN Online di Hotel Sahid kemarin (30/9).
ujian nasional online

CBT dan CAT pun berbeda. CBT dikerjakan siswa dengan soal-soal yang telah ditentukan dan sama. Sementara itu, CAT bisa memilihkan soal-soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan penerima ujian.

Apa laba unas online? Mahdiansyah mengungkapkan bahwa salah satunya ialah biaya lebih murah. Sebab, pengadaannya tidak perlu tender. Selain itu, pengamanan dan pengiriman soal cenderung mudah. Jika unas dengan PBT, ada banyak sekali pengadaan dan distribusi naskah yang rumit. Butuh dana tidak sedikit.

Hanya, lanjut Mahdiansyah, penyelenggaraan unas online perlu dana banyak di awal. ''Persiapan infrastruktur awal mahal. Persiapan sumber daya insan juga,'' tuturnya.

Karena itu, Kemendikbud merancang unas online itu secara sedikit demi sedikit sampai benar-benar dilaksanakan secara penuh pada 2017 (lihat grafis). Mahdiansyah telah mempersiapkan jadwal aplikasi minites unas online bagi siswa maupun pendidik. Website-nya beralamat diminites.puspendik.org.

Caranya masuknya mudah. Pertama, siswa mendaftar dulu. Kemudian, login ke dalam minites tersebut. Mereka lantas bisa menentukan soal yang akan dikerjakan. Yaitu, matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan IPA. Setelah itu, mereka eksklusif mengerjakan.

2017 ditargetkan selufuh sekolah Sekolah Menengah Pertama melakukan ujian nasional menggunakan sistem ini.
Related Posts