Nih Tes Cpns Direncanakan Juli

Tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2014 akan segera digelar. Rencananya, tes yang diselenggarakan setahun sekali itu akan mulai dibuka pendaftarannya bulan depan.

Dalam seleksi tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan 100 ribu bangku CPNS untuk pemerintah sentra dan daerah.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Herman Suryatman mengatakan, dikala ini tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) masih melaksanakan penetapan deretan untuk setiap instansi.

Rencana awal untuk pendaftaran CPNS 2014 pada bulan Juni pun harus mundur sampai Juli.

"Pada awal Juli, akan diumumkan deretan tiap masing-masing instansi. Untuk registrasi online, rencananya akan mulai dibuka pada ahad ketiga dan keempat bulan Juli," ujar Herman di Jakarta, kemarin.

Sehingga, lanjut dia, tes seleksi CPNS 2014 akan mulai digelar serentak, baik sentra maupun daerah, pada Minggu pertama di bulan Agustus.

Herman menuturkan, tahun ini ada 100 ribu bangku yang telah dialokasikan untuk CPNS pemerintah sentra dan daerah. Formasinya, 60 ribu untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan sisanya, 40 ribu, untuk jatah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

Pada tes CPNS tahun ini sendiri ada sesuatu yang istimewa. Pemerintah memperlihatkan jatah 5 persen atau 5 ribu bangku dari 100 ribu bangku tersebut untuk pelamar dari aneka macam disiplin ilmu.

"Selama ini kan pengisiannya (kursi CPNS) sangat kaku. Hanya terpaku pada disiplin ilmu yang ada di ijazah. Ini reformasi birokrasi," tuturnya.

Sementara itu, untuk pengadaan tes pada Agustus mendatang, secara keseluruhan akan dilakukan dengan memakai sistem computer assisted test (CAT). Herman menuturkan, penggunaan CAT akan diwajibkan untuk semua instansi baik sentra dan daerah.

Bagi kawasan yang masih belum memadai infrastrukturnya, Kemen PANRB akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) untuk meminjam laboratorium dinas pendidikan dan kebudayaan (dispendik) daerah.

"Kita optimalkan lewat Kemendikbud. Setiap dinas kan sudah mempunyai lab komputer untuk uji kompetensi guru, kita akan meminjam itu," jelasnya.

Namun, untuk antisipasi, pihaknya tetap akan menyiapkan lembar tanggapan komputer (LJK) dikala ujian berlangsung. "Tentu semuanya harus ada plan B, harus ada antisipasi," tutupnya. (mia)
Related Posts