Nih Kartu Indonesia Bakir Akan Segera Diluncurkan


Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dijanjikan pada masa kampanye Pilpres 2014 kemudian akan segera diluncurkan. KIP merupakan kegiatan prioritas Kabinet Kerja 2014-2019. Sebagai upaya untuk mewujudkan implementasinya KIP, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani telah melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) pertama. Rakor tersebut dilaksanakan di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Rabu (29/10/2014).

“Hasil rapat koordinasi, KIP akan dilucurkan secara bertahap, direncanakan Presiden RI Joko Widodo akan meluncurkan KIP fase pertama pada bulan November 2014,” ucap Mendikbud pada kegiatan jumpa pers di kantor Kemenko PMK seusai pelaksanaan rakor.
 yang dijanjikan pada masa kampanye Pilpres  Nih Kartu Indonesia Pintar Akan Segera Diluncurkan
kartu indonesia pintar

Mendikbud mengatakan, Presiden RI telah menggaris bawahi siswa tidak bisa dari segi ekonomi tidak hanya berasal dari keluarga miskin, tetapi juga berasal dari keluarga rentan miskin. Oleh alasannya itu, KIP akan menjangkau bawah umur usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin. ”Jadi kini tidak hanya anak yang berasal dari keluarga miskin saja bisa mendapat KIP, tetapi juga anak yang berasal dari keluarga rentan miskin sanggup menikmati pendidikan gratis,” ujar Mendikbud.

Penggunaan KIP, Mendikbud menuturkan, selain dipakai untuk mendapat pendidikan secara gratis di sekolah formal, tetapi sanggup juga dipakai untuk menikmati pendidikan secara gratis di forum pendidikan non formal. Lembaga pendidikan non formal tersebut menyerupai balai latihan kerja, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Dengan begitu, kata Mendikbud, bawah umur sanggup memakai KIP untuk meningkatkan keterampilan, meskipun tidak berada di struktur pendidikan formal.

Mendikbud mengharapkan, dengan adanya KIP  sanggup membantu bawah umur yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin yang putus sekolah untuk sanggup kembali menikmati pendidikan di sekolah. “Hal ini juga sebagai upaya mewujudkan wajib mencar ilmu 12 tahun,” pungkas Mendikbud.

Anies Baswedan mengatakan, dana proteksi Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang akan segera diluncurkan, disalurkan pribadi ke keluarga penerima, bukan melalui sekolah. KIP akan dibagikan bersama dengan tiga kartu lainnya kepada keluarga miskin dan rentan miskin. Ketiga kartu tersebut yaitu Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera, dan sim card yang dipakai untuk pendaftaran sebagai peserta kartu.

Mendikbud menjelaskan, dengan KIP, sekolah sanggup menarik kembali siswa yang putus sekolah lantaran terkendala biaya untuk kembali mengikuti pelajaran di kelas. Atau, dana KIP ini sanggup dipakai untuk  mengikuti training di balai-balai kerja. Tujuannya  untuk meningkatkan keterampilan biar bisa mendapat pekerjaan atau berwirausaha.

“KIP bukan sekadar menunjukkan dana proteksi bagi yang sudah berada di dalam sekolah, tetapi juga kepada bawah umur usia sekolah yang terhenti lantaran faktor ekonomi,” katanya.

Mendikbud menjelaskan, anggaran KIP diambil dari pos yang sebelumnya dipakai untuk proteksi bagi siswa miskin. Namun, hal ini akan terus didiskusikan dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengingat KIP tidak hanya menyasar masyarakat miskin, tetapi juga bagi masyarakat dengan kategori rentan miskin. “Jadi KIP lebih luas (jangkauannya),” ujar Mendikbud
Related Posts