Nih Perlukah Berhenti Mengerjakan Padamu Negeri?

Mumpung masih anget anget nya nih saya Julak mau numpang curhat di blog jetjetsemut punya Bu Wati. gkgkgk... ya biasa persoalan padamu negeri Vs dapodik ... Banyak guru dan operator pada kebingungan dan galau mau terus apa stop ya ngerjain padamu negerinya...?

Nah sebelum kita tetapkan mau lanjut apa nggak, ada baiknya Bapak Ibu sodara operator se Indonesia nyimak curhatan saya ini yaaa...? Ya kalo dianggap penting silakan lanjut baca sampe habis, kalo gak penting silakan share di FB, hehehe alaaah kebanyakan cingcong...

Baiklah...
Aplikasi Dapodik dan Padamu Negeri merupakan aplikasi berbeda milik Kemdikbud. Padamu Negeri merupakan aplikasi di bawah Badan yang namanya BPSDMPK-PMP sedangkan Dapodikdas ialah aplikasi di bawah naungan Ditjen Dikdas dan Ditjen Dikmen. Masing-masing mempunyai fungsi berbeda-beda ditinjau pemanfaatan datanya.

Fungsi Padamu Negeri ialah menjaring guru yang datanya digunakan oleh pusbangprodik  (Pusbangprodik masih di bawah naungan BPSDMPK-PMP) untuk tetapkan calon penerima Sertifikasi Guru, Penerbitan NUPTK dan NRG (Nomor Registrasi Guru), Peserta training Kurikulum 2013 juga diambil dari aplikasi padamu negeri, termasuk kegiatan training Calon Kepala  Sekolah (Prodep). 

Sedangkan Dapodikdas/Dapodikmen milik Ditjen Dikdas Dan Ditjen Dikmen. Yang datanya digunakan untuk penyaluran dana BOS, pembuatan NISN oleh PDSP, pembayaran aneka sumbangan guru oleh P2TK Dikdas/Dikmen, penyaluran BSM dll.


Terus bagaimana kedepannya nasib tubuh BPSDMPK-PMP yang sudah dihapus sesuai Perpres nomor 14 tahun 2015, apakah sudah tidak berwenang lagi menangani aplikasi padamu negeri? Nah ini... ini yang perlu kita tunggu, namun berdasarkan penelusuran dan analisa pribadi, BPSDMPK-PMP akan dilebur ke Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) sesuai pernyataan admin padamu negeri.

Mari lihat capture-capture di bawah ini:

BPSDMPK-PMP menjadi Ditjen Guru Tendik

Akun FB di atas Tim Pusat Padamu ialah akun FB eksklusif orang padamu negeri yang menyatakan bahwa Ditjen GTK nantinya merupakan campuran P2TK dan BPSDMPK-PMP. Apakah ini klaim sepihak? I Don't Know... Hehehe. Silakan hubungi juga mereka yang ada di P2TK. Keliru kalau Anda menghubungi pengembang aplikasi dapodik... hehehe

Berikutnya... Jauh jauh hari mereka (orang Padamu Negeri) sudah menciptakan fanspage FB Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan dapat dibuka linknya di sini. https://www.facebook.com/ditjen.gtk


Kok dapat saya katakan itu milik orang padamu negeri. Di salah satu statusnya menciptakan status ihwal Program Prodep (bisa dibuka di akun padamu masing2 guru apa itu Prodep)

Prodep padamu negeri

LPMP yang ada di tiap-tiap propinsi merupakan kepanjangan tangan dari BPSDMPK-PMP.

Oke, kembali ke judul bagaimanakah perilaku guru dan operator, berhenti atau stop mengerjakan padamu negeri? Silakan simak kembali fungsi masing-masing aplikasi tadi. Anda dapat mengambil sikap. Saya tidak akan menghipnotis fikiran Anda. Namun kalau saya memposisikan diri sebagai guru yang belum bersertifikasi, tentu saya akan terus lanjut.

Lantas bagaimana bahaya pembekuan NRG dan NUPTK oleh padamu negeri bagi guru yang sudah besertifikat pendidik? Melihat prediksi, P2TK yang akan bergabung bersama BPSDMPK menjadi Ditjen GTK. Bukan mustahil bila tdk melaksanakan verval NRG tersebut nantinya NRG dianggap tidak valid kedepannya. Bukankah pengecekan Lembar / Cek Tunjangan Dikdas menggunakan NRG dan NUPTK sebagai username nya?(NUPTK 2013 gak valid loh yaa)

Intermezzo; Satu fakta yang tidak dapat dibantah, Banyak NUPTK yang dianggap tidak valid di cek sumbangan dikdas (P2TK Dikdas), terutama yang dibentuk tahun 2012/2013 (pengajuan via padamu negeri). Akibat perseteruan P2TK dikdas Vs Padamu Negeri , P2TK menganggap NUPTK 2013 tidak valid. (Ada yg bilang pihak padamu gak ngasi ke P2TK, ah masa sih, NRG nya kok diambil)

NAMUN ANEHNYA mereka P2TK Dikdas tetap mengambil NRG (mereka yang sudah mengikuti sergur) yang dikeluarkan oleh Pusbangprodik yang notabene masih di bawah naungan BPSDMPK-PMP. (Bisa dibuktikan mereka lulusan sergur 2013). Dan satu lagi faktanya... masih ingat cek Tunjangan Dikdas Bagi yang sudah sergur menggunakan NRG bukan NUPTK?

Anda dapat melihat juga bagaimana perilaku orang2 P2TK Dikdas selama ini, terkait polemik dapodik vs padamu negeri lebih banyak bungkam toh?

Bagaimana nasib dapodikdas dan dapodikmen? No comment deh. Mau petunjuk?  Anda dapat membuka status FB (kalau tidak salah 2-3 bulan yang lalu) salah seorang  petinggi dan pengembang dapodikdas yang risau akan kelanjutan dapodik sehabis mendengar akan adanya pembentukan Ditjen GTK.Lihat juga Hubungan dapodik, p2tk dan padamu negeri

Jangan terlalu serius bacanya Bro... mau percaya, yakin atau nggak terserah Anda. ini cuma prediksi dan analisa loh yaaa...
Terima Kasih mau membaca hingga tamat goresan pena saya yang amburadul, hehehe
Kita lihat angin politik elit kemdikbud selanjutnya. Salam Blender.

Share this post