Nih Training Kurikulum 2013 Terus Berjalan
Dr Tita Lestari anggota tim pelatih nasional kurikulum 2013 menjelaskan, belum semua kepala sekolah mendapat training K-13. Untuk itu beliau berharap Kemendikbud segera menjalankan training K-13 untuk kepala sekolah, guru, dan pengawas.
Dengan pemberlakuan K-13 secara terbatas hanya di 6.221 unit sekolah mulai Januari 2015, diperlukan training dapat lebih fokus. Para kepala sekolah dapat mengikuti training dengan efektif, selagi proses pembelajaran di sekolahnya kembali memakai Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP). Selanjutnya sehabis sekolahannya ditunjuk menjalankan K-13, para kepala sekolah lebih siap menjalankannya.
Sebagaimana di ketahui, Kemendikbud di abad Anies Baswedan merombak sistem training guru dan kepala sekolah. Mereka dilatih tidak lagi dengan sistem permintaan lokakarya secara perorangan.
Sebagai gantinya training guru dan kepala sekolah berbasis satuan pendidikan. Dengan cara ini, training dijalankan secara serentak oleh kepala sekolah dan seluruh guru di sekolah-sekolah yang ditunjuk.
Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, teknis pelaksanaan training guru dan kepala sekolah untuk kelanjutkan implementasi K-13 sedang di kaji.
"Pengkajiannya ada di Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan, red)," katanya. Hamid belum dapat menjelakan di tahap awal nanti, pelatihan K-13 akan dijalankan di berapa ribu unit sekolah.
Kabar yang berkembang, Kemendikbud ingin meningkatkan implementasi K-13 dari 6.221 unit sekolah (setara 3 persen populasi sekolah), menjadi sekitar 15 ribu sekolah (sekitar 7 persen sekolah).
Kemudian meningkat lagi menjadi 50 persen, sampai 100 persen. Intinya Kemendikbud mempunyai waktu sampai tahun pelajaran 2019/2020 untuk menyiapkan implementasi K-13 secara nasional.
Related Posts