Nih Tes Tertulis Dan Tes Lisan

Tes tertulis.

Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari menentukan atau mensuplai balasan dan uraian. Memilih balasan terdiri dari   pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai balasan terdiri dari isian atau melengkapi,  balasan singkat atau pendek, dan  uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut penerima didik bisa mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga bisa menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan penerima didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, penerima didik berkesempatan menawarkan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis tumpuan jawaban, yaitu balasan terbuka (extended-response) atau balasan terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk sanggup mengukur hasil berguru penerima didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.

Tes Lisan.

Tes mulut yaitu tes yang menuntut siswa menawarkan balasan secara lisan. Pelaksanaan Tes mulut dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara eksklusif antara pendidik dan penerima didik. Kriteria Tes mulut yaitu sbb:
•    Tes mulut sanggup dipakai kalau sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.
•    Pertanyaan dihentikan keluar dari materi asuh yang ada.
•    Pertanyaan diperlukan sanggup mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.
•    disusun dari  pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek
Related Posts