Nih 2015, Un Smp Online Diujicoba

Tahun 2015, pemerintah akan mulai menguji coba sistem ujian nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama secara online. Ujian Nasional secara online dimaksudkan untuk peghematan anggaran

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam Zaman mengatakan, UN online tahun depan akan diuji coba pada beberapa provinsi. Nizam mengakui, dengan sistem daring dalam pelaksanaan UN Sekolah Menengah Pertama tersebut, Puspendik Kemendikbud akan bekerja lebih keras. Namun UN secara daring ini dinilai lebih efisien alasannya yaitu sanggup menghemat anggaran dan kesudahannya pun pribadi sanggup diketahui dengan cepat. Perlu diketahui, anggaran UN 2014 mencapai Rp545 miliar. Mayoritas dana digunakan untuk penggandaan soal di delapan pencetakan, pemindaian, transportasi soal dan tim pengawas.

Seperti DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sulawesi Utara (Sulut) dan Jawa Timur (Jatim). Kelima provinsi ini akan melakukan UN online alasannya yaitu sudah mendapatkan proposal pemakaian sistem online dari Kemendikbud sebelumnya.

UN Sekolah Menengah Pertama Online

"UN Sekolah Menengah Pertama online tahun depan masih dalam tahap uji coba. Kami akan terus menunjukkan ke provinsi lain yang ingin menggunakan sistem ini," kata Nizam Zaman di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Minggu 15 Juni 2014.

Nizam menjelaskan, Kemendikbud berani menunjukkan UN online ini alasannya yaitu suksesnya penerapan di luar negeri. Seperti Sekolah Indonesia Luar Negeri di Malaysia dan Singapura yang kemarin menjalani ujicoba.

Menurutnya, tidak ada duduk kasus teknis saat uji coba dilakukan di kedua negara tersebut bahkan, nilai penerima UN online di kedua negara tetangga pun anggun dan siswanya 100 persen lulus semua.

Untuk kesiapan teknologi informasi, Nizam menjelaskan, Indonesia telah mempunyai Desa Berdering di seluruh tanah air. Desa Berdering sendiri ialah jadwal penyambungan jaringan serta optik di seluruh tanah air yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Lalu jaringan serat optik tersebut akan dihubungkan ke komputer-komputer di sekolah. “Tidak harus jumlah komputernya sama dengan jumlah siswa. Bisa bergantian. Soal sanggup kita acak, kita ganti,” jelasnya.

Selain itu Puspendik juga telah berkoordinasi Ditjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud dan Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kemendikbud yang siap mendukung pelaksanaan UN Sekolah Menengah Pertama secara daring. sindonews.com
Related Posts