“Cancut Taliwondo” Untuk Wujudkan Pendidikan Berkualitas Yang Merata
“Mari kita “Cancut Taliwondo” demi segera terwujudnya pendidikan berkualitas yang merata di seluruh Indonesia,” ujar Mendikbud di Jakarta, (2/5/2017).
Istilah cancut taliwondo yang dimaksud Mendikbud tersebut berasal dari bahasa Jawa. Dalam bahasa Jawa, cancut berarti menyingsingkan baju. Cancut Taliwondo mempunyai arti bersegera berangkat mengerjakan tugas. Secara filosofis, cancut taliwondo mempunyai makna ikut bekerja sama dengan segenap kemampuan yang dimiliki, dan tidak hanya berpangku tangan. Pendidikan memerlukan partisipasi dan bantuan semua pihak.
Setiap memperingati Hardiknas, kita juga tak pernah lupa dengan sosok Ki Hadjar Dewantara, lantaran peringatan Hardiknas didasarkan atas hari kelahirannya. Ki Hadjar Dewantara dilahirkan tanggal 2 Mei 1889. Negara pun telah menyepakati dia sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Dengan tanpa bermaksud mengecilkan kiprah para tokoh pendidikan yang lain, kiprah Ki Hadjar Dewantara pada awal perintisan pendidikan nasional memang sangat besar. Baik berupa gagasan, pemikiran, maupun terawang masa depan. Oleh alasannya ialah itulah gagasan dan fatwa dia tetap relevan dan menjadi pola bagi pembangunan pendidikan nasional.
“Gagasan fatwa dan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara menjadi dasar pola visi Presiden RI, Joko Widodo di bidang pendidikan. Dalam visi Presiden, masa depan Indonesia ialah sangat ditentukan oleh generasi penerima asuh masa kini yang mempunyai huruf atau kebijaksanaan pekerti yang kuat, serta menguasai aneka macam bidang ketrampilan hidup, vokasi dan profesi kurun 21,” tutur Mendikbud.
Ia mengatakan, dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersiap melaksanakan reformasi pendidikan nasional baik pada tataran konseptual maupun manajerial. Dalam tataran konseptual, kini sedang diupayakan semoga huruf kembali menjadi fondasi dan ruh pendidikan nasional. Untuk itu pembentukan huruf harus dimulai dan menjadi prioritas pada jenjang pendidikan dasar (Basic Education).
Untuk itu, kata Mendikbud, dalam reformasi pendidikan nasional ini, kerja keras yang kontruktif, penuh keikhlasan dan pengorbanan, serta dedikasi tulus seluruh manusia pendidikan di seluruh Indonesia amat diharapkan. Marilah kita tolong-menolong menggerakkan reformasi pendidikan nasional demi kemajuan dan keunggulan pendidikan nasional kita pada satu sisi dan pada sisi lain demi kelangsungan dan kelanggengan bangsa Indonesia di tengah kancah bangsa-bangsa lain.
“Pada Hari Pendidikan Nasional 2017 sekarang, mari kita singsingkan lengan baju untuk menggerakkan reformasi pendidikan nasional demi anak cucu kita,” katanya.
Hardiknas tahun 2017 di Kantor Kemendikbud diperingati dengan menggelar upacara bendera di halaman Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta. Mendikbud Muhadjir Effendy bertindak sebagai Inspektur Upacara dengan mengenakan pakaian budpekerti khas Jawa. Para pejabat dan pegawai Kemendikbud pun berpakaian budpekerti untuk memeriahkan peringatan Hardiknas di lingkungan Kemendikbud. Upacara juga dimeriahkan dengan penampilan paduan bunyi dan orkestra dari SMAN 3 Jakarta, SMAN 39 Jakarta, SMAN 49 Jakarta, dan Sekolah Menengah kejuruan Musik Perguruan Cikini, Jakarta.
Selain itu, digelar pula program Merayakan Guru Bangsa di Plaza Insan Berprestasi, Festival Kuliner Nusantara di wilayah Kantor Kemendikbud yang sanggup dinikmati secara cuma-cuma oleh para pegawai. Pameran foto pendidikan juga digelar di Gedung Ki Hadjar Dewantara dan Gedung C Setjen Kemendikbud, yang menampilkan foto-foto sejarah pendidikan di masa Ki Hadjar Dewantara sampai kondisi masa kini. kemdikbud.go.id
0 Response to "“Cancut Taliwondo” Untuk Wujudkan Pendidikan Berkualitas Yang Merata"
Posting Komentar