Nih Kartu Indonesia Bakir Akan Disalurkan Pribadi Ke Sekolah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan mengubah prosedur penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP). Nantinya, KIP akan disalurkan secara pribadi ke sekolah-sekolah.
Muhadjir mengaku sudah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo perihal perubahan prosedur ini. Jika diizinkan, penyaluran pribadi ke sekolah diupayakan sanggup dilaksanakan pada Oktober ini.
Muhadjir menyebut, penyaluran KIP selama ini mata rantainya cukup panjang. Pertama-tama, KIP disalurkan melalui desa-desa memakai data terpadu untuk penanggulangan kemiskinan.
Kemudian disalurkan ke keluarga miskin yang punya anak usia sekolah. Dari situ kemudian didaftarkan ke sekolah, dan sekolah tersebut mengirim datanya ke Kemendikbud.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, KIP akan didistribusikan memakai data dari sekolah yang disebut daftar pokok pendidikan.
Dia menjelaskan, jumlah KIP yang terdistribusi hingga ketika ini telah mencapai 60 persen. Namun begitu, berdasarkan Muhadjir, sejumlah KIP justru diterima oleh siswa yang kurang tepat. Ini terjadi alasannya yaitu pendistribusian KIP dilakukan berdasarkan data warga miskin yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2012.
Tujuan awal penggunaan data BPS untuk menyalurkan KIP tersebut mulanya untuk mendorong anak putus sekolah untuk kembali berguru di sekolah. Namun, yang terjadi justru sejumlah anak peserta KIP telah menikah atau bekerja sehingga tak berminat melanjutkan sekolah.
Oleh karenanya, Muhadjir akan memakai data anak miskin yang berada di sekolah sebagai fatwa penyaluran KIP. Ia yakin daftar pokok pendidikan akan membantu kegiatan KIP hingga pada target yang tepat.
Hingga ketika ini, masih ada sekitar 40 persen KIP yang belum tersalurkan. Muhadjir menargetkan semua kartu sanggup hingga ke tangan siswa sebelum simpulan tahun. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp 10 triliun untuk kegiatan tersebut.
Related Posts