Nih Voucher Biaya Sekolah
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Center for Indonesia Policy Studies menginginkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Muhadjir Effendy memperkenalkan sistem voucher biaya pendidikan guna meningkatkan prestasi sekolah.
"Menteri pendidikan harus memprioritaskan upaya untuk memperlihatkan pendidikan yang berkualitas kepada siswa. Mengubah cara pendanaan sekolah negeri melalui vocer sekolah atau rekening pendidikan akan meningkatkan prestasi akademis siswa dan menghindari terjadinya korupsi," kata peneliti Center for Indonesia Policy Studies Muhammad Adi Rahman dalam siaran pers, Sabtu (30/7).
Menurut dia, pengalaman internasional memperlihatkan bahwa menyalurkan dana pemerintah pribadi ke siswa dan bukan ke sekolah terbukti sanggup meningkatkan prestasi akademis dan kualitas pendidikan. Meskipun dana dari pemerintah meningkat secara signifikan beberapa tahun terakhir ini, nilai rata-rata ujian nasional siswa sekolah menengah turun dari 61,29 pada 2015 ke 54,78 pada 2016.
Dengan voucher biaya sekolah, berdasarkan dia, sistem yang gres itu menyediakan dana untuk orang bau tanah siswa yang kemudian akan dipakai untuk menentukan sekolah mana yang berhak mendapatkan dana tersebut. "Mereka akan menentukan apakah sebuah sekolah bisa memperlihatkan pendidikan berkualitas sesuai dengan impian mereka," paparnya.
Selain menghilangkan kemungkinan terjadinya korupsi, sistem pendanaan inovatif itu dinilai menjamin sekolah untuk selalu berupaya meningkatkan prestasi akademis sehingga sanggup terus menarik minat orangtua untuk menyalurkan dana ke sekolah tersebut. Melalui sistem ini, sekolah akan mendapatkan dana pemerintah melalui orangtua dalam bentuk voucher atau secara pribadi dari rekening pendidikan.
0 Response to "Nih Voucher Biaya Sekolah"
Posting Komentar