Nih Kemenag-Usaid Sinergi Persiapkan Calon Guru Profesional

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggandeng Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) PRIORITAS untuk meningkatkan mutu penyiapan calon guru profesional di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

“Kami akan mereformasi proses penyiapan calon guru di LPTK PTKIN. Ke depan, lulusan LPTK PTKIN diharapkan lebih siap menjadi guru profesional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah dan sekolah,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag  Kamaruddin Amin di sela diskusi dengan para Dekan Tarbiyah UIN/IAIN se-Indonesia untuk mendapat masukan dalam menyusun grand desaign rencana reformasi LPTK PTKIN di Bogor, Rabu.

Kamaruddin mengakui masih adanya kesenjangan antara teori dan konten yang diajarkan di kampus dengan praktik di madrasah dan sekolah. Hal ini berakibat adanya evaluasi bahwa proses perkuliahan dan training di kampus kurang relevan, kurang menarik, serta kurang menantang dan mendukung peningkatan mutu pembelajaran. 

“Ada anggapan yang berlaku di masyarakat, jikalau kualitas guru menurun, maka yang disalahkan adalah LPTK. Hal ini masuk akal menjadi keluhan alasannya ialah kampus sebagai penyelenggara LPTK seringkali tidak senafas dengan penemuan di lapangan yang menekankan praktik,” tuturnya.

Menurut guru besar Universitas Alaudin Makassar itu, aktivitas reformasi LPTK Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri ini akan mengambil praktik baik yang sudah dikembangkan USAID PRIORITAS. Ada tiga hal utama yang dikembangkan dalam rangka reformasi LPTK PTKIN tersebut.

Pertama, menyusun grand desaign reformasi LPTK yang akan dimulai pada tahun 2017. Kedua, seluruh dosen Fakultas Tarbiyah akan dilatih memfasilitasi perkuliahan dengan pendekatan yang lebih menekankan pada praktik.

Ketiga, menyebarkan madrasah lab kawan LPTK PTKIN untuk menjadi daerah praktik mengajar yang baik bagi mahasiswa.

Kemenag juga tengah menyiapkan 100 madrasah model yang akan menjadi kawan LPTK dalam menyiapkan calon guru profesional. Harapannya, bila mahasiswa praktik mengajar di madrasah yang telah menerapkan pembelajaran yang baik, maka beliau mempunyai pengalaman mengajar yang baik sehingga nantinya juga akan menjadi guru yang baik.  Terutama dengan panduan terbimbing dari dosen pembimbing lapangan dan guru pamong bagi mahasiswa.

Sementara itu, Lynne Hill, Adviser Teaching and Learning USAID PRIORITAS, memberikan dukungannya untuk planning reformasi LPTK PTKIN Kemenag.

“Kami sudah bekerja sama dengan LPTK untuk menyiapkan fasilitator yang melatih dosen LPTK, melatih dan mendampingi madrasah kawan LPTK untuk daerah praktik mengajar mahasiswa, dan menyebarkan modul dan buku sumber perkuliahan.

Dari langkah ini, kami berharap sanggup meningkatkan kualitas perkuliahan penyiapan calon guru di LPTK PTKIN,” kata beliau dalam penjelasannya di aktivitas diskusi tersebut.

Ajar Budi Kuncoro, University and Stakeholder Coordination Senior Manager USAID PRIORITAS menambahkan, semenjak tahun 2013 hingga dikala ini kemitraan USAID PRIORITAS dan 17 LPTK telah berjalan di delapan provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.

Termasuk di dalamnya, 7 LPTK PTKIN, yakni: UIN Ar-Raniry Aceh, IAIN Sumatra Utara, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, IAIN Walisongo Semarang, UIAN Sunan Ampel Surabaya, dan UIN Alaudin Makassar.

Menurut Ajar Budi, ada 289 MI dan MTs kawan yang mendapat training dan pendampingan USAID PRIORITAS, serta lebih dari 4.000 madrasah melaksanakan diseminasi training dengan dana APBD maupun dan BOS.

“Kami telah menyebarkan beberapa aktivitas untuk mendukung peningkatan mutu LPTK, di antaranya melalui integrasi LPTK dengan sekolah/madrasah, melatih dosen LPTK dalam meningkatkan kualitas perkuliahan pada lima mapel pokok (IPA, bahasa Inggris, IPS, matematika, dan bahasa Indonesia/Literasi) dan administrasi berbasis sekolah sehingga yang disampaikan dalam perkuliahan relevan dengan kebutuhan pembelajaran dan administrasi di sekolah,” ujarnya.

“Selain itu, meningkatkan kualitas aktivitas pendidikan profesi guru (PPG) dan praktik pengalaman lapangan (PPL); serta menciptakan aktivitas penelitian tindakan kelas antara guru dan dosen untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas,” tambahnya.

Menurut Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) IAIN Pontianak, Lailial Muhlifah, yang menjadi salah seorang peserta, pengembangan madrasah lab atau madrasah kawan LPTK sangat dibutuhkan untuk mendukung penyiapan calon guru yang berkualitas oleh LPTK PTKIN.

“Kita sanggup menawarkan pengalaman yang baik bagi mahasiswa calon guru, dikala praktik mengajar di madrasah lab atau madrasah mitra. Kita perlu menyiapkan hal ini secara baik,” tukasnya.

Sementara Dekan FTK UIN Walisongo, menyebut pentingnya training praktik pengalaman lapangan (PPL) yang melibatkan dosen pendamping lapangan, guru pamong, dan kepala madrasah sehingga pelaksanaan aktivitas PPL untuk mahasiswa sanggup optimal dengan pendampingan terbimbing dari dosen dan guru pamong.

“Kita sanggup menyebarkan ibarat pengalaman USAID PRIORITAS,” tukasnya. antaranews.com

0 Response to "Nih Kemenag-Usaid Sinergi Persiapkan Calon Guru Profesional"

Posting Komentar