Nih Teknologi Mengubah Wajah Pendidikan
Perubahan tanggapan teknologi terutama sangat terasa di ruang-ruang kelas. Tidak hanya keberadaan secara fisik melalui aneka macam kemudahan canggih, tetapi juga perubahan psikologis acara berguru mengajar itu sendiri.
Director of Asia - Worldwide Education Microsoft Corporation Singapore, Bruce Thompson, menyebutkan, salah satu pola perubahan wajah pendidikan tanggapan penerapan teknologi yakni murid bisa berguru sendiri tanpa panduan guru. Mereka tiba ke kelas dengan penuh persiapan.
"Akibatnya, guru mulai kehilangan kontrol atas pendidikan dan acara berguru mengajar. Bahkan banyak guru mulai mengeluh, profesi mereka bergeser dari pendidik menjadi sebatas fasilitator," ujar Thompson dalam Bett Asia Leadership Summit 2015 di Singapura, Selasa (17/11/2015).
Thompson mengimbuhkan, di dikala yang sama, para guru kesulitan mengikuti keadaan dan menguasai teknologi. Di antara problem yang dihadapi guru pendidikan dalam bidang teknologi yakni 25 persen sekolah tidak mempunyai komputer, 14 persen guru tidak mempunyai waktu persiapan yang cukup untuk menguasai teknologi di ruang kelas, 12 persen kekurangan pengembangan profesional, 10 persen tidak mempunyai penguasaan atas komputer.
Teknologi Mengubah Wajah Pendidikan |
Situasi ini perlu ditangani dengan penerapan teknologi untuk pendidikan secara bijak. Solutions Specialist Education Microsoft Asia Lalit Mohan menerangkan, dunia pendidikan tolong-menolong bisa mengambil banyak manfaat dari teknologi. Misalnya, memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran modern yang melibatkan kerja sama semua anak didiknya di kelas.
"Dengan memanfaatkan teknologi, guru bisa menerapkan pembelajaran berbasis proyek yang sanggup menjadi portofolio para siswanya. Model inilah yang disukai perusahaan ketika mereka harus merekrut pegawai," tutur Mohan.
Model modern ini, imbuh Mohan, mengedepankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang lebih mendalam dan kolaboratif. Metode tersebut juga sanggup dipersonalisasi sesuai tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa.
Mohan menjelaskan, pembelajaran mendalam bermakna, kalau dulu siswa hanya mengikuti instruksi, kini tidak lagi. Menggunakan teknologi, contohnya internet, siswa sanggup menjelajahi satu subjek pelajaran dengan lebih dalam
"Sedangkan pembelajaran kolaboratif termasuk evaluasi atas siswa. Tidak hanya evaluasi individual, tetapi guru juga mempertimbangkan bagaimana efek performa anak didiknya kepada siswa lain di kelas," tuturnya.
Lebih dari 600 stakeholder pendidikan dari 33 negara berkumpul di Singapura pada 17-18 November. Mereka menyebarkan kisah sukses serta bersidang membahas aneka macam problem pendidikan, terutama terkait penerapan information and communication technology (ICT) dalam Bett Asia Leadership Summit 2015. okezone.com
0 Response to "Nih Teknologi Mengubah Wajah Pendidikan"
Posting Komentar