Nih Memuliakan Guru Bukan Alasannya Ialah Profesi Tetapi Prestasi


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, memuliakan guru bukan sebab menghormati guru sebagai profesi, tetapi harus melihat dari prestasi guru, termasuk dalam memberi penghargaan. Hal ini juga menjadi salah satu tolak ukur pemerintah dalam menentukan guru berprestasi dan berdedikasi.

Anies menuturkan, untuk tahun ini ada 901 guru yang akan mendapatkan penghargaan sebagai guru dan tenaga pendidikan yang berprestasi dan berdediaksi tinggi. Tujuan penghargaan ini sebagai pemicu semangat untuk terus membangun peradaban bangsa Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu, dan berkarakter, dan bisa bersaing dalam pergaulan internasional.

Pendiri Indonesia Mengajar ini menuturkan, guru yang mendapatkan penghargaan tidak sekadar diundang ke Jakarta untuk ikut upacara peringatan Hari Guru Nasional dan mendapatkan hadiah, tetapi akan dilibatkan dalam simposium semoga tolong-menolong memberi masukan sehingga sanggup mengetahui perestasi guru dari tahun ke tahun.
Memuliakan Guru Bukan sebab Profesi tetapi Prestasi
"Mereka kita undang dari seluruh pelosok Tanah Air untuk tiba ke Jakarta bukan sekadar mengikuti upacara Hari Guru Nasional, tetapi menjadi perserta simposium," kata Anies usai membuka pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional 2015, yang bertemakan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi yang Profesional dan Bermartabat Siap Membumilandaskan Revolusi Mental Bagi Peserta Didik dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045 di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, pada Rabu (18/11).

Dia menambahkan, jadwal simposium pendidikan nasional akan diikuti oleh 2.000 guru perwakilan dari seluruh Tanah Air dari total 2,9 juta guru.

Anies menjelaskan, tujuan melibatkan guru pada simposium, semoga pihaknya sanggup memberi evaluasi peningkata kualitas guru.

Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Sumarna Surapranata mengatakan, jumlah para guru yang mendapatkan penghargaan ada 901 orang, yang selalu bertambah dari tahun ke tahun. Para guru tersebut diperlukan sanggup menularkan virus positif.

Pranata menuturkan, dari 901 orang guru berprestasi ini akan kembali diseleksi untuk mencari yang terbaik  dan akan dikirim ke luar negeri guna mengikuti studi banding. Sedangkan, guru berperstasi lain akan diberikan beasiswa S-2 jikalau sesuai dengan kriteria untuk melanjutkan pendidikan.

"Untuk yang berprestasi kita pilih lima orang terbaik untuk studi banding di luar negeri," ujar Pranata.

Sementara itu, guru berdedikasi dipilih dari guru yang mengajar di sekolah pedalaman. Menurut Pranata, mereka diganjar penghargaan sebagai wujud apresiasi terhadap pengabdian mengabdi di tempat pedalaman.
Related Posts