Nih Problem Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013

Masalah Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013
Salah satu pembeda kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya ialah scientific approach. Namun, masih banyak guru yang merasa kesulitan menerapkan pendekatan tersebut dalam mengajar.

Pendapat tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKMP3), Agnes Tuti Rumiati, dalam Dialog dan Konsultasi Nasional terkait Kurikulum 2013. Dia menyebut, terdapat banyak hal yang belum dipahami tenaga pendidik terkait kurikulum 2013.

"Yang kurang dipahami yaitu proses evaluasi yang dianggap rumit. Banyak yang belum paham dalam memperlihatkan evaluasi dalam implementasi kurikulum 2013," ujar Tuti di Gedung PGRI, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014).

Kedua, kata Tuti, para guru masih kesulitan menerapkan scientific approach dalam aktivitas mencar ilmu mengajar. Menurut Tuti, metode tersebut dipakai alasannya yaitu melihat adanya gap antara jenjang pendidikan, baik SD ke SMP, Sekolah Menengah Pertama ke SMA, Sekolah Menengan Atas ke Perguruan Tinggi.

"Baru kaget saat lihat hasil PISA. Tapi bekerjsama sudah usang dan memang ada. Dari lima langkah pendekatan scientific, yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring, yang sering terlewat ialah menalar," tutur Dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.

Kendala ketiga, ungkap Tuti, yaitu menciptakan siswa aktif. Sebab, dalam kurikulum 2013, guru harus berilmu menjadi fasilitator semoga siswa bertanya. Sayang, belum semua guru bisa melaksanakannya.

"Persoalan lainnya ialah terkait project based learning dan training guru. Pelatihan jangan semuanya tapi satu per satu dalam sekali waktu," kata jebolan S-3 Statistik dari Institut Pertanian Bogor (IPB) itu. okezone
Related Posts