Nih Peran, Tugas, Dan Tanggung Jawab Guru
Dalam arti yang luas, pendidikan sanggup meliputi seluruh proses hidup dan segala interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, nonformal, maupun informal. Proses tersebut muncul dalam rangka mewujudkan individu tersebut sesuai dengan tahapan perkembangannya secara optimal
sehingga dicapai taraf kedewasaan tertentu. Pada konteks ini, seorang guru yang ideal berdasarkan Makmun (1996) mempunyai kiprah dan kiprah sebagai berikut.
1) Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan dan inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan.
2) Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada penerima didik.
3) Transformator;(penerjemah) sistem-sistem nilai melalui penjelmaan pribadinya dan perilakunya melalui proses interaksinya dengan penerima didik.
4) Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dipertanggungjawabkan baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara susila (kepada target didik serta Tuhan yang Menciptakannya).
peran dan tanggung jawab guru |
Dalam arti yang terbatas, pendidikan merupakan salah satu proses interaksi berguru mengajar dalam bentuk formal yang dikenal dengan pengajaran (instructional). menjelaskan bahwa dalam konteks ini guru mempunyai peran, tugas, dan tanggung jawab sebagai berikut.
- Perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses berguru mengajar (preteaching problems).
- Pelaksana (organizer) yang harus membuat situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan aktivitas berguru mengajar sesuai dengan rencana. Ia bertindak sebagai nara sumber (resource person), konsultan kepemimpinan (leader) yang bijaksana dalam arti demokratisdan humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems).
- Penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan, dan hasilnya harus menawarkan pertimbangan (judgement) atas tingkat keberhasilan berguru mengajar (PBM) tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya. 4) Pembimbing yang menekankan bahwa segala proses yang berlangsung itu mempunyai tujuan (pusposive), yang berarti aspek intrinsik (niat, tekad, azam) dari dalam diri individu merupakan
- faktor penentu yang penting untuk melahirkan sikap tertentu meskipun tanpa adanya perangsang (stimulus) yang tiba dari lingkungannya (naturalistic). Di sisi lain, pola-pola sikap sanggup dibuat melalui proses adaptasi dan pengakuan (reinforcement) dengan mengkondisikan stimulus (conditioning) dalam lingkungannya (environmentalistic).
Related Posts